loading...
Kisah Bocah Pasien BPJS yang Ditolak 6 Rumah Sakit Hingga Akhirnya Meninggal Dunia..!
ditolak berobat
Tubuh M Rizki Akbar terbujur kaku. Kain kafan sudah membungkus bocah berusia 2, 9 tahun itu. Sang bunda berusaha iklas. Sembari sesekali membelai kepala buah hatinya.
Sebelumnya, berawal ke-2 orang-tua M Rizki mencari rumah sakit untuk melindungi buah hati mereka. Tidak dinyana, dengan berbagai alasan, rumah sakit menolak menjaga M Rizki. Tak tanggung-tanggung, 6 rumah sakit besar di Tangerang hingga Jakarta yang didatangi, tetaplah tega menolak pasien BPJS ini.
Hingga akhirnya, sang ayah tak akan mengandalkan BPJS. Ia membawa anaknya ke rumah sakit Eka Hospital, Tangerang Selatan.

Puluhan juta DP terpaksa disetorkan. M Rizki didaftarkan sebagai pasien umum, bukanlah lewat BPJS. Karena ke-2 orangtuanya telah lelah tidak diterima.
Takdir berkata lain. M Rizki Akbar di panggil Sang Pencipta.
Cerita yang di posting oleh Yuli Supriati ini segera jadi viral di facebook. Sampai saat ini sudah di-share 7673 kali.
Semoga ini narasi paling akhir tentang buruknya pelayanan BPJS. Bila anda peduli dengan sesama, silahkan SHARE narasi ini.
ditolak bpjs
tidak diterima bpjs
Innalillahiwainnailaihirojiun.. selamat jalan ananda M. Rizki Akbar usia 2, 9 th., mudah-mudahan jadi malaikat buat ke-2 orang tuamu, berat melepas putra satu2nya ini, tp Allah lebih sayang padamu, kendati setiap bln. ayahmu dipotong upahnya oleh perusahaan utk pembayaran BPJS tetapi hakmu yg ditanggung oleh Bpjs tak kau rasakan, penolakan secara halus oleh RS2 penerima BPJS kau terima, dgn beragam argumen klise kau memulai perjalanan memperoleh hak mu dari puskesmas Didaerah Bonang kab tangerang, hingga ke RS jantung paling besar di Jkt utk mendapatkan pelayanan kau lalui, terhitung 6 RS besar dr tangerang sampai JKT, semua kompak tak dpt melayanimu, sampai ke-2 orangtuamu memutuskan membawamu ke RS swasta ini, untuk menyelamatkanmu ananda, walaupun dgn terpaksa pontang panting mencari beberapa puluh juta rupiah untuk membayar DP pasien umum, apakah ini adil untukmu ananda? untuk keluargamu? sungguh tidakkkk…lalu bila seperti ini siapa yg bertanggung jawab???