loading...
Ramai Yang Menangis Dan Insaf Bila Baca Kisah Pemuda Yang Kaya-Raya Ini. Ribuan orang menangis setelah mendengar kisah pemuda ini. Bukan hanya sekadar menangis tetapi banyak pula terbuka hatinya untuk menjadi orang yg sangat bersyukur atas anugerah hidup yg dimilikinya.
Nama pemuda tersebut adalah Ali Banat, Seorang pemuda muslim dari Australia yg hidup dalam kesuksesan & penuh dengan kemewahan. Akan tetapi akhir-akhir ini kehidupannya berubah drastis. Penyebabnya adalah dokter memvonis dia menderita penyakit kanser tahap 4 & diperkirakan bahawasanya dia tidak akan hidup lebih dari 7 bulan.
Setelah mengetahui itu, Ali pun benar-benar berubah & menjadi orang yg berbeza. Dirinya meninggalkan seluruh Bisnesnya yg sudah sukses serta membuang jauh-jauh kehidupan glamornya, lalu berhijrah menjalani hidup dengan sederhana untuk mengabdikan sisa hidupnya di jalan Allah.
Ketika di tanya seorang Syeikh tentang kehidupannya, dia menjawab
“Allah telah memberiku Hadiah, Alhamdulillah, Dengan menghadiahkan Penyakit kancer pada Setiap tubuhku, seterusnya, aku Bertekad buat merubah Hidupku dengan cara Sempurna untuk Orang Fakir.”
Ketika Syeikh itu menayakan kembali, Mengapa engkau namakan penyakit ini dengan Hadiah ? Kemudian Ali menjawab
“Alhamdulillah, Saya anggap ini Hadiah Karena…” Ia terdiam sambil menangis, Lalu melanjutkan jawabannya “Alhamdulillah, Aku anggap ini hadiah karena Allah masih memberikanku kesempatan kepadaku untuk berubah.”
Penyakit kanser ini membuka matanya utk hal yg sangat kecil sekalipun seperti menghirup udara segar, karena sebelum dia mengidap kanser dia menganggap nikmat ini hanyalah sebuah perkara yg remeh.
Saat Ali mendengar bahawa dia terkena Kanser, dia langsung menyedekahkan mobil & jam tangan mewahnya, sampai baju-bajunya yg mahal untuk orang-orang di negeri miskin, dia ingin terus meninggalkan Kelazatan Dunia ini serta merta.
Syaikh tersebut sebelumnya tidak mengetahui kemewahan yg dimiliki oleh Ali kecuali setelah beliau memasuki kamarnya. Ali memperlihatkan sebuah gelang berlian yg Harganya $60.000, & Syaikh tersebut seperti terkejut ketika mendengarnya.
Kamarnya dipenuhi oleh barang-barang mewah, mahal & bermerek, sebuah sepatu saja harganya $1300, bahkan utk sebuah sandal toilet pula dia rela membayar $700, & pun kamarnya dipenuhi oleh Assesoris lainnya, seperti kaca mata dari berbagai macam merek & topi yg bermerek pula.
Ali sudah meninggalkan kemewahan dunia yg dulu pernah terikat padanya, & tidak ada lagi terlekat dari hatinya untuk menampung Dunia.
Syaikh itu keluar, Setelah Itu beliau menanyakan sambil menunjuk ke Arah Mobil Ferrari yg Harganya $600.000 “Wahai Ali, apa yg engkau Rasakan ketika melihat ini ?”
Dengan santai, Ali Menjawab
Bermimpi untuk memandu ini, tidak pernah terdetik dalam Benakku lagi, saya tidak ingin melakukan ini kembali”
“Setelah dikabarkan bahawasanya engkau sakit & tak bisa hidup lama lagi, Demi Allah ini adalah Akhir dari minat kamu, Sudah seharusnya kita
Hidup tak Mewah” Sambung Ali
Kemudian Syaikh tanya lagi
“Akan tapi orang-orang ingin menaikinya, mau memilikinya, & mau Mengendarainya ?”
Ali Menjawab
“Demi Allah, mereka sudah berharap tujuan yg salah, & mereka tak mau tahu, kecuali ketika telah ditimpa penyakit yg dapat menghabiskan masa Hidup mereka, Waktu mereka tahu bahwa semua ini tidaklah bermanfaat utk mereka”
Ketika Syaikh tanya berapa harga mobil itu di hatimu, dgn mudah Ali menjawab
“Ini tidaklah berharga seperti harga sandal toilet yg aku Hadiahkan untuk anak Fakir Afrika, Demi Allah, Senyum anak itu karena Sandal tersebut sama dengan harga semua Mobil ini, Wallahil A’adziim”
Waktu Ini Ali sudah mengabdikan kehidupan & hartanya utk membantu orang-orang Fakir, sesudah perjalanannya ke Afrika, ia sudah membangun suatu Yayasan yg dikasih nama “Muslim Around the World Project”, Maka sudah sempurna pembangunan Tempat Ibadah & Sekolah agar jadi sedekah jariyah yg bermanfaat baginya sesudah meninggal dunia nanti.
Ali bercerita terhadap Syaikh itu, bahwasanya itu semua dimulai saat beliau berziarah ke kuburan temannya yg meninggal lantaran penyakit kanser pula, dirinya terduduk di sebelah kuburan temannya, kemudian beliau mulai berpikir akan keadaannya nanti, apabila kita sesudah kita meninggal, tidak ada yg bersama kita, tak ada yg disampingmu, tidak ada Ibu, Ayah, Saudara & Saudari, kecuali amalanmu, hingga duitmu tidak akan bermanfaat untukmu, karena yg akan tinggal bersama ialah Sedekah.
Tidak ada satupun yg mampu menolongmu, dimulai dari alam Kuburmu sampai engkau berjumpa dgn Allah.
Layaknya dirinya mendalami nyata-nyatanya kematian, Ali menghabiskan sebahagian akbar waktunya utk bersiap diri bertemu bersama Maha Pencipta, Allah.
Selanjutnya Syaikh membawakan satu buah hadis yg diriwayatkan oleh Bukhari & Muslim, “Siapa yg Cinta utk berjumpa bersama Allah, sehingga Allah bakal Cinta buat berjumpa dengannya, & barangsiapa yg benci utk berjumpa bersama Allah, sehingga Allah benci utk berjumpa dengannya”
“Apakah engkau menyukai bertemu dgn Allah ?” Tanya Syaikh terhadap Ali.
Ali serta Menjawab “ Oleh kerana dia mengidap kanser ini, seorang telah membawa ubat bagi merawati penyakitnya, bagi meringankan rasa sakit, & Subhanallah ubatnya sangat kuat sekali, saya minum dari dosis wajar, saya hilang kesadaran & seperti masuk ke Alam lain, & saya tak tahu berada di mana, Hal itu sangat menyakitkan, & Subhanallah, saya menyaksikan banyak hal yg belum sempat saya perhatikan pada awal mulanya, & Keluargaku duduk di sebelahku & saya di ambang kematian. & menunjukkan Jari ke Langit, Saya bicara “ Ya Allah.. Ambillah aku”
“Aku Melihat hal yg indah sekali, Maka membuatku menginginkan buat Meninggal.. Esoknya.. Subhanallah, Saya terbangun & saya hairan, ternyata Allah belum mengambilku” Jawab Ali dgn suara yg bercampur dengan tangisan.
Di akhir pertemuan, Syaikh berdoa pada Allah Supaya mensucikannya, menyembuhkannya & memanjangkan umurnya, pula Syaikh berdoa pada Allah buat membalas kebaikannya & memberinya Surga Firdaus yg paling tinggi.