loading...
Entah siapa yang pertama mengistilahkan dua ayat pada Surah Ath Thalaq ini sebagai ‘ayat seribu dinar’ yang kemudian oleh banyak masyarakat dijadikan sebagai cara pesugihan bagi yang mengamalkannya.
Menurut Ustad Mairijani MA, dua ayat ini bahkan ada yang menjadikannya sebagai jimat untuk pelancar rezekinya sehingga dikutip kemudian ditempel di atas pintu-pintu rumah mereka atau toko-toko tempat usaha.
“Dalam dua ayat itu Allah SWT memang menjanjikan rezeki yang datangnya tidak disangka-sangka bagi mereka yang bertawakal kepada NYA,” ujar ulama ini ketika memimpin kajian Alquran dan Sunnah Rasul jamaah Salat Subuh Masjdi Al Jiahd Banjarmasin.
Namun, menurutnya, memperlakukan dua ayat tersebut sebagai jimat pesugihan adalah sangat keliru bahkan bisa terjerumus syirik.
“Terlalu rendah bila menjadikan ayat Allah SWT sebagai jimat pesugihan, dan itu syirik jatuhnya,” ujar Ustad Mairijani.
Syirik adalah dosa paling besar yang tiada ampunannya, kecuali mereka taubat nasuha dan tidak mengulang lagi perbuatannya sembari menangis sambil menyesali, dan pelakunya meninggal sebelum bertaubat maka tidak ada surga baginya. Bila mereka meninggal sebelum bertaubat maka tidak ada surga Allah SWT bagi mereka ini.
Ayat yang dianggap sebagai ‘seribu dinar’ itu adalah terjemahannya: .Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." (QS Ath-Thalaq : 2-3)